Malaka, Mensanews.com– Gedung Gereja Paroki Santo Fransiskus Bolan dibangun di atas dasar kepedulian Andreas Sofiandi dan para donator karena melihat kondisi bangunan yang rusak akibat bencana badai seroja yang melanda NTT termasuk Malaka pada April 2021 lalu.
Pasca bencana badai Seroja yang melanda wilayah Kabupaten Malaka, para donatur dari Perkumpulan Himpunan Bersatu Teguh secara sukarela membangun gereja baru yang megah, dalam waktu yang begitu singkat, cuma dalam kurun waktu enam bulan pengerjaan.
Ketua perhimpunan ini sekaligus pengawas di lapangan, Andreas Sofiandi saat dijumpai di Paroki Bolan, Selasa 23 November 2021, mengungkapkan dirinya sangat sedih melihat dari dekat kondisi Gereja Paroki Bolan saat badai Seroja medio April 2021 silam.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.